Cara bertanam hidroponik untuk pemula berhasil sita perhatian. Tak sedikit orang yang penasaran dengan bagaimana metode pertanian tersebut. Rasa penasaran tersebut lantas berubah jadi ketertarikan setelah tahu metode penanaman ini tak membutuhkan media tanah.

Sebagaimana yang kita tahu, metode hidroponik lebih membutuhkan air daripada tanah. Karena hal itu, hidroponik jadi salah satu solusi untuk siapa saja yang ingin bertani atau berkebun namun lahannya terbatas.
Inilah Cara Bertanam Hidroponik untuk Pemula
Dalam metode hidroponik, ada banyak jenis sistem yang tersedia. Untuk pemula, bisa coba DWC (Deep Water Culture).
Sistem ini recommended untuk pemula karena memang lebih mudah daripada jenis lainnya. Lantas apa itu Deep Water Culture?
Sistem ini juga terkenal dengan sebutan rakit apung tanaman hidroponik. Sistem ini tak memerlukan banyak alat. Selain itu, prinsip kerjanya juga sederhana sebab mirip sistem sumbu. Akan tetapi, prinsip ini tidak menggunakan sumbu sebagai penunjang kapiler air, melainkan akar dan media tanam yang langsung bersentuhan dengan airnya.
Dengan prinsip kerja tersebut, sistem ini memang mudah, namun membutuhkan banyak air. Mengenai bagaimana cara bertanam hidroponik untuk pemula ialah sebagai berikut.
Siapkan Peralatan
Pertama-tama, pengguna bisa siapkan peralatannya terlebih dulu. Dalam hal ini, siapkan saja pompa udara, cairan nutrisi air, bor, styrofoam dan wadah semisal ember.
Siapkan Wadah
Selain semua alatnya siap, bisa buat wadah hidroponik. Caranya ialah dengan melubangi wadahnya.
Bisa buat beberapa lubang dengan memperhatikan jarak antar tanaman. Pastikan jaraknya tidak terlalu dekat.
Tahapan penyiapan wadah ini untuk proses semai sebagaimana yang terangkum di akun TikTok @kebunmahobi. Caranya, siapkan rockwool di atas wadah. Bedakan jenis tanamannya. Satu wadah untuk bayam, wadah lainnya kangkung, siapkan wadah lagi untuk pakcoy dan lainnya. Kemudian lubangi rockwool, kecil saja. Masukkan biji tanaman ke dalamnya. Jemur dan tunggu saja sampai bijinya berkecambah dan muncul daunnya.
Pasang Pompa Udara
Lanjutkan dengan memasang pompa udara di luar reservoir. Dalam hal ini, pompa udara perlu dilengkapi katup periksa. Maka dari itu, sambungan keduanya dengan baik.
Isi Reservoir
Cara bertanam hidroponik untuk pemula berikutnya yaitu dengan mengisi reservoir. Bukan hanya air saja, namun juga cairan nutrisi. Biasanya takarannya ada di kemasannya. Ikuti saja petunjuk yang ada tersebut.
Selain itu, bisa cek pH airnya. Sayuran bisa tumbuh subur jika berada di air yang memiliki pH asam.
Untuk itu, jika pH airnya belum sesuai, bisa tambahkan asam sulfat. Larutan asam sendiri memiliki pH di bawah 7 dengan pengecekan lewat pH meter.
Perakitan
Terakhir, tinggal merakit sistemnya. Pengguna bisa meletakkan batu udara tepat di reservoir. Tutup bagian atasnya dan tambahkan tanaman.
Bagaimana, cara bertanam hidroponik untuk pemula mudah bukan? Dengan sistem DWC di atas, maka pemula tak akan kesulitan untuk mencobanya.
Akan tetapi, perlu cermat dalam menempatkan tanaman hidroponik. Hal ini berkaca dari pengamatan yang dilakukan sendiri beberapa hari lalu.
Untuk menguji pengaruh sinar matahari terhadap tanaman hidroponik, lantas menaruh 1 tanaman tomat di luar ruangan (outdoor). Lalu 1 tanaman tomat di dalam rumah (indoor).
Ternyata pertumbuhannya lebih cepat tanaman hidroponik yang ada di indoor. Perawatannya juga lebih mudah tanaman tomat yang indoor.
Hal ini karena hidroponik tanaman tomat dengan sistem DWC kurang baik jika ditempatkan di bawah terik matahari langsung. Kondisi ini hanya akan membuat airnya lebih cepat menguap.
Terlepas dari hal itu, hidroponik ini bisa untuk memenuhi kepentingan komersial berskala besar maupun skala rumah tangga. Dengan demikian, menekuni budidaya tanaman secara hidroponik bisa mendatangkan penghasilan menjanjikan.
Cara bertanam hidroponik untuk pemula memang mudah. Jika tertarik untuk mencobanya, bisa pilih sistem DWC. Meski mudah, namun hasil dari sistem pertanian modern tersebut bisa memuaskan. /puji