Panduan Menanam Terong Hidroponik di Rumah

Posted on

Menanam sayuran di rumah kini jadi hobi baru banyak orang. Selain menyenangkan, hasilnya juga bisa dikonsumsi sendiri. Salah satu tanaman yang mudah dirawat dan produktif adalah terong. Apalagi jika ditanam secara hidroponik, prosesnya jadi lebih praktis dan efisien, seperti halnya terong hidroponik.

terong hidroponik
kompas.com

Panduan Menanam Terong Hidroponik

Banyak orang mulai mencoba menanam terong sistem hidroponik karena hasilnya segar dan tahan lama. Selain hemat ruang, teknik ini juga ramah lingkungan. Yuk, simak langkah lengkapnya agar panen terong jadi menyenangkan.

Menyiapkan Bibit dan Media Tanam

Langkah awal menanam terong sistem hidroponik dimulai dari menyiapkan bibit terbaik. Pilih benih yang berkualitas agar tumbuh sehat. Benih bisa ditabur pada wadah semai berisi campuran kompos dan tanah gembur. Siram secukupnya supaya media tetap lembap.

Simpan wadah semai di tempat yang terkena sinar matahari. Jangan siram terlalu banyak karena bisa membuat benih busuk. Setelah tumbuh beberapa helai daun, bibit siap dipindahkan ke wadah tanam.

Membuat Wadah Tanam Sederhana

Wadah tanam bisa berasal dari bahan bekas seperti botol air mineral. Potong bagian tengah botol lalu balik bagian atasnya. Lubangi tutup botol agar bisa dipasangi sumbu dari kain flanel atau sumbu kompor.

Bagian bawah botol digunakan sebagai tandon air. Sementara bagian atas berfungsi untuk menempatkan media tanam serta bibit. Pastikan sumbu menyentuh air agar nutrisi bisa terserap ke akar.

Gunakan air bersih untuk mengisi tandon. Saat menanam terong hidroponik, jaga agar air selalu tersedia. Bila air mulai berkurang, segera tambahkan sebelum media mengering.

Menanam dan Memberi Nutrisi

Setelah media dan wadah siap, pindahkan bibit secara hati-hati. Jangan menarik batangnya agar akar tidak rusak. Tempatkan pot di lokasi teduh selama beberapa hari supaya tanaman beradaptasi.

Saat usia bibit mencapai seminggu, mulai berikan nutrisi cair. Campurkan 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B ke dalam 1 liter air. Aduk rata lalu tuangkan ke tandon.

Larutan ini harus diganti secara rutin agar tetap segar. Terong hidroponik membutuhkan nutrisi sekitar 600 hingga 700 ppm. Kadar ini ideal untuk pertumbuhan batang dan daun yang kuat.

Merawat Tanaman Hingga Siap Panen

Perawatan rutin membuat hasil panen lebih maksimal. Cek kondisi air setiap hari agar tidak kering. Jika tanaman mulai layu, segera tambah larutan nutrisi baru.

Pastikan tanaman terkena cahaya matahari minimal 6 jam setiap hari. Cahaya membantu proses fotosintesis dan pembentukan buah. Bila cuaca terlalu panas, beri sedikit pelindung agar daun tidak terbakar.

Terong mulai bisa dipanen sekitar dua bulan setelah tanam. Pilih buah berukuran sedang karena rasanya lebih lezat. Potong bagian tangkai secara hati-hati supaya tidak merusak cabang.

Mengendalikan Hama dan Penyakit

Seperti ulasan dari kompas.com, pengalaman menanam terong hidroponik memang seru, tapi tidak selalu mulus. Meski tidak pakai tanah, hama tetap bisa muncul. Biasanya bentuknya kutu daun kecil yang suka bersembunyi di bawah daun. Pernah juga muncul ulat kecil yang tiba-tiba makan daun muda. Jadi, kita perlu selalu usahakan buat rutin periksa tiap pagi sambil menyiram. Kalau ketahuan lebih awal, masalahnya bisa cepat diatasi.

Kita lebih suka cara alami buat mengusir hama. Biasanya kita semprot air campur bawang putih atau daun mimba. Aromanya memang kuat tapi lumayan ampuh bikin kutu daun kabur. Pernah sekali pakai pestisida nabati karena serangannya parah, tapi dosisnya dibuat ringan saja biar aman. Rasanya lebih tenang kalau tahu buah yang nanti dipanen tidak kena bahan kimia berlebihan.

Perbandingan Terong Hidroponik dan Terong Konvensional

Terong sistem hidroponik cenderung lebih cepat tumbuh dibanding sistem tanam di tanah. Akar langsung menyerap nutrisi tanpa hambatan sehingga proses pertumbuhan berjalan optimal. Selain itu, hasil panen lebih bersih dan tidak terkontaminasi tanah. Tanaman juga lebih mudah dikontrol karena sistemnya tertutup dan steril.

Sementara terong konvensional membutuhkan lahan luas serta tanah yang subur. Perawatannya juga lebih intens karena rentan terhadap hama dan gulma. Kelembaban tanah kadang sulit dikendalikan sehingga pertumbuhan tidak seragam.

Menanam terong hidroponik memberi pengalaman menyenangkan bagi siapa pun. Perawatannya sederhana dan hasilnya melimpah. Siapa tahu dari hobi ini muncul peluang bisnis baru. Menanam terong sistem hidroponik juga ramah lingkungan. Air bisa digunakan berulang kali karena sistemnya tertutup./Latif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *