Menanam Paprika Hidroponik yang Tepat Agar Pertumbuhan Optimal

Posted on

Cara menanam paprika hidroponik masih belum banyak diketahui oleh sebagian masyarakat. Padahal sayuran ini cukup populer dan sering digunakan sebagai campuran berbagai masakan, mulai dari tumisan, olahan daging, sambal, hingga aneka menu lainnya. Inilah alasan mengapa paprika perlu dibudidayakan dengan baik agar hasil panennya melimpah dan pertumbuhannya tidak terhambat.

Paprika memiliki karakteristik mirip cabai, namun tingkat kepedasannya lebih rendah sehingga cocok bagi yang tidak terlalu suka rasa pedas. Sama seperti tanaman hidroponik lain, paprika membutuhkan pemantauan rutin agar pertumbuhannya optimal dan mampu menghasilkan buah sesuai harapan.

Menanam Paprika Hidroponik
pexels

Langkah Menanam Paprika Hidroponik 

Paprika adalah tanaman dari keluarga Solanaceae (suku terong-terongan) yang masih berkerabat dengan cabai. Tanaman ini menghasilkan buah berwarna-warni seperti hijau, merah, dan kuning dengan rasa manis sedikit pedas, sehingga sering dijadikan campuran masakan sekaligus penambah cita rasa. Memahami cara menanam paprika secara hidroponik menjadi langkah tepat untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas tinggi.

Metode hidroponik memungkinkan kontrol nutrisi lebih baik dan efisien karena tidak menggunakan tanah, melainkan larutan nutrisi yang mengandung air dan mineral. Sistem ini mampu mengoptimalkan pertumbuhan paprika melalui pengaturan suhu, cahaya, dan nutrisi secara presisi, umumnya dilakukan di dalam rumah kaca. Dengan cara ini, pertumbuhan tanaman lebih cepat, bebas dari hama maupun penyakit tanah, serta menjamin kualitas buah yang dihasilkan.

Budidaya paprika hidroponik di rumah kaca juga memberikan iklim yang ideal, termasuk sirkulasi udara dan pencahayaan yang sesuai. Seperti yang ditunjukkan dalam sebuah video dari akun Instagram karinaasebayang, terlihat bagaimana paprika hijau tumbuh dengan baik dalam greenhouse yang dirawat optimal. Fasilitas seperti kipas digunakan untuk menjaga kesejukan lingkungan, sehingga menghasilkan buah paprika hijau berukuran besar, sehat, dan menarik.

Menanam paprika dengan sistem hidroponik memang membutuhkan langkah-langkah khusus agar pertumbuhannya maksimal. Berikut tahapan penting yang perlu diperhatikan dalam Menanam paprika hidroponik:

1. Persiapan Alat dan Bahan

Sebelum memulai, siapkan beberapa perlengkapan berikut:

  • Nursery trays untuk semai benih
  • Benih paprika berkualitas
  • Media semai (rockwool, cocopeat, atau sekam bakar)
  • Thermometer dan hygrometer untuk memantau suhu serta kelembapan
  • Pinset dan alat semprot
  • Ruang semai

2. Persemaian Benih

  • Rendam benih paprika dalam air hangat (±30 menit).
  • Basahi media semai, lalu buat lubang kecil pada rockwool.
  • Letakkan benih, tutup dengan plastik mulsa, dan simpan di lemari semai dengan suhu 20–25°C serta kelembapan 70–90%.
  • Benih akan berkecambah dalam ±7 hari. Setelah itu, buka mulsa agar terkena cahaya.
  • Pindahkan bibit ke polybag (15 x 15 cm) berisi larutan nutrisi.
  • Rawat dengan penyiraman setiap 1–2 hari, kendalikan hama, dan atur jarak tanam.
  • Bibit siap dipindahkan ke greenhouse setelah berusia ±21 hari atau memiliki 5 helai daun.

3. Persiapan Greenhouse dan Media Tanam

  • Bersihkan greenhouse dari rumput dan sisa tanaman.
  • Langkah menanam paprika hidroponik berikutnya yakni lakukan sterilisasi dengan larutan formalin 5% (5 cc/liter air), diulang 2–3 kali.
  • Sehari sebelum penanaman, susun polybag berisi media tanam di greenhouse, lalu semprot dengan larutan lysol (3–5 cc/liter air).
  • Masukkan media tanam (rockwool grodan, cocopeat, atau sekam bakar) ke dalam polybag.
  • Pasang mulsa di bedengan atau bawah polybag untuk mencegah kontaminasi tanah.
  • Buat lubang tanam (diameter ±15 cm), taburkan Furadan 3G (±2 gram/lubang), lalu tanam bibit.
  • Tutup dengan media tanam dan buat lubang drainase sehari setelah pindah tanam agar air tidak berlebih.

4. Penyiraman dan Pemupukan

  • Gunakan sistem fertigasi (penyiraman + pemupukan bersamaan), baik manual maupun irigasi tetes.
  • Metode ini lebih hemat waktu, efektif, dan efisien tenaga.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

  • Lakukan secara manual, biologis, atau kimiawi.
  • Gunakan pestisida kimia hanya jika serangan hama/penyakit parah dan berpotensi merugikan.

6. Panen

  • Paprika siap dipanen 3–4 bulan setelah berbunga.
  • Periksa kematangan buah secara berkala agar hasil optimal.

Perbandingan Kebutuhan Nutrisi Penanaman Paprika Hidroponik dengan Stroberi

Sebagai bahan pertimbangan bagi petani, budidaya paprika hidroponik memiliki perbedaan kebutuhan nutrisi yang cukup signifikan dibandingkan stroberi. Paprika membutuhkan larutan nutrisi dengan pH lebih asam, yakni sekitar 5,5–6,0 untuk menunjang pertumbuhan optimal. Sementara itu, stroberi lebih toleran terhadap kondisi sedikit basa dengan pH 6,0–6,5.

Menanam paprika hidroponik pada dasarnya bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk remaja yang gemar sayuran maupun buah. Dengan niat dan konsistensi dalam perawatan, budidaya paprika hidroponik berpotensi memberikan hasil panen yang berkualitas sekaligus keuntungan yang lebih besar. /div

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *