Media tanam rockwool sudah tidak asing lagi dalam teknik hidroponik. Maka dari itu, saat tertarik untuk menanam secara hidroponik, sudah semestinya mengenal rockwool dengan baik. Hal ini bisa memberikan kemudahan ketika ingin memanfaatkannya.

Sebagaimana yang kita tahu, teknik menanam memang membutuhkan media tanam. Hal ini tidak terkecuali dengan hidroponik sekalipun. Untuk informasi selengkapnya pun, bisa langsung menyimak uraian berikut.
Pengertian Media Tanam Rockwool
Supaya mengenalnya, tentu perlu memahami definisinya terlebih dulu. Dalam hal ini, rockwool ialah sekumpulan serat yang bentuknya busa.
Serat tersebut terbuat dari lelehan batu gunung berapi. Hal ini seperti halnya batu basalt. Karena hal itu, penggunaan media tanam ini terbilang ramah lingkungan.
Penggunaan media tanam ini pun efektif untuk hidroponik. Bagaimana tidak, media tanam tersebut bersifat netral dan tak mengandung unsur hara seperti halnya tanah.
Saat menanam hidroponik dengan media tanam tersebut, hasilnya bisa lebih memuaskan. Prosesnya juga mudah dan tak membutuhkan perawatan yang rumit saat memanfaatkan media tanam rockwool.
Kelebihan Rockwool untuk Hidroponik
Setelah mengetahui pengertiannya, pahami juga sebenarnya apa saja kelebihan media tanam ini. Adapun beberapa keunggulannya ialah sebagai berikut.
Mampu Menyimpan Banyak Air
Sudah bukan rahasia lagi apabila air jadi andalan dalam menanam secara hidroponik. Maka dari itu, manfaatkan rockwool sebaik mungkin karena mampu menyimpan lebih banyak air daripada tanah.
Karena kemampuan tersebut, tanaman yang ditanam secara hidroponik bisa terlihat lebih segar. Oleh sebab itu, jangan ragu menanam sayuran maupun buah-buahan secara hidroponik dengan rockwool.
Memaksimalkan Pemakaian Pupuk
Kelebihan lainnya dari media tanam rockwool ialah bisa memaksimalkan pemakaian pupuk. Hal ini lantaran media tanam tersebut tidak hanya optimal dalam menyerap air saja, melainkan juga pupuk cair.
Menyadari hal itu, penggunaan rockwool memang bisa mendukung pertumbuhan akar. Tanaman hidroponik pun bisa tumbuh dengan subur.
Meminimalisir Disinfektan
Ketika menanam secara hidroponik, seringkali ada hama yang mengganggu tanaman. Namun tak perlu khawatir karena sudah ada disinfektan.
Meski begitu, jangan berlebihan dalam menggunakan disinfektan. Hal ini karena penggunaan disinfektan yang berlebihan hanya akan menurunkan kualitas tanaman hidroponik.
Untuk meminimalisirnya pun cukup mudah karena tinggal memanfaatkan rockwool. Dengan rockwool, penggunaan disinfektan cukup sebatas bagian luar tanamannya. Misalnya saja daun dan batang.
Hal ini karena media tanam rockwool sudah mampu mengendalikan hama tanaman dengan baik. Tanaman pun bisa bebas hama dan terhindar dari berbagai bibit penyakit.
Cara Menggunakan Rockwool
Pembahasan berikutnya, kita akan mengupas tuntas seputar cara penggunaan rockwool. Nyatanya pemanfaatan rockwool untuk hidroponik terbilang praktis.
Karena hal itu, panduan ini cocok untuk pemula. Meski begitu, kalangan profesional juga bisa memperhatikannya. Dengan begitu, bisa lebih yakin bahwa rockwool memang cocok untuk mendukung pertumbuhan tanaman hidroponik.
Mengutip kanal YouTube Permana Yogi, cara menggunakan rockwool bisa diawali dengan menyiapkan bahannya. Selain rockwool, siapkan juga pelubang, penampang dan benih. Contohnya benih selada. Saat bahan siap, potong rockwool menjadi kotak kecil-kecil. Bagi hingga 12 bagian. Per bagian berisi 9 kotak. Kemudian taruh di penampang dan tatalah sampai penuh. Lalu lubangi dan masukkan benih seladanya. Dari sini tinggal lanjut ke proses semai dan menunggu benihnya berkecambah.
Setelah simak uraian di atas, tentu bisa tahu apa itu media tanam rockwool untuk hidroponik. Pahami juga kelebihan sekaligus cara menggunakannya. Dengan demikian, pemanfaatannya bisa lebih maksimal nantinya. /puji