Panduan Menggunakan Media Tanam Cocopeat untuk Hidroponik

Posted on

Indonesia terkenal sebagai negara penghasil kelapa, tanaman yang semua bagiannya bisa dimanfaatkan. Salah satunya yaitu bagian sabut kelapa yang bisa diolah menjadi media tanam cocopeat untuk pertanian hidroponik.

Panduan Menggunakan Media Tanam Cocopeat untuk Hidroponik
risehydroponics.in

Budidaya tanaman dengan metode hidroponik sekarang ini adalah hal lumrah. Metode hidroponik ini artinya menanam tanpa menggunakan tanah namun memanfaatkan media tanam lain dan air sebagai gantinya.

Orang-orang lebih memilih metode hidroponik lantaran hasil produknya lebih sehat, segar dan higienis. Selain itu, media tanamnya lebih mudah mereka temukan, salah satunya cocopeat.

Media Tanam Cocopeat untuk Hidroponik

Pemanfaatan cocopeat sebagai media tanam hidroponik menawarkan banyak keuntungan. Cocopeat mempunyai sifat organik lantaran terbuat dari serbuk sabut kelapa yang tidak mengandung zat berbahaya.

Selain itu, media ini cocok untuk penerapan metode hidroponik karena kemampuannya menahan air yang terbilang baik. Daya simpan air cocopeat 10 kali lebih bagus daripada tanah.

Kemampuan tersebut memberikan dampak baik pada akar tanaman sehingga tidak mudah kering sekaligus terhidrasi secara baik. Dari segi kadar pH, cocopeat ber-pH antara  5,0 sampai 6,8, cenderung bagus untuk pertumbuhan tanaman.

Tak hanya itu, media tanam cocopeat juga bisa menghindarkan tanaman dari hama dan gulma. Kabar baiknya lagi, cocopeat tidak akan menimbulkan bau tak sedap saat dicampur dengan air. Hal ini karena cocopeat terbebas dari berbagai serangan mikroba.

Panduan Menggunakan Cocopeat dalam Metode Hidroponik

Sebelum mengaplikasikan media tanam satu ini pada pertanian hidroponik, pastikan lakukan beberapa hal di bawah ini.

1. Cuci Cocopeat Terlebih Dahulu

Sebelum menggunakan, cucilah cocopeat terlebih dahulu untuk membersihkan unsur kimia di dalamnya yang berpotensi menghambat pertumbuhan tanaman. Tentu saja tidak ada yang ingin proyek pertanian hidroponiknya gagal lantaran pertumbuhan tanamannya buruk. Oleh sebab itu, pastikan mencuci cocopeat dengan air bersih sebelum menggunakannya.

2. Kombinasikan dengan Media Tanam Lainnya

Penggunaan cocopeat bisa lebih maksimal dengan mengombinasikan bahan lainnya. Mengingat daya serap cocopeat yang tinggi, perpaduan dengan bahan lain ini bisa mencegah pembusukan pada akar tanaman.

Media tanam cocopeat ini bisa dicampur dengan pasir atau sekam yang mana daya ikat keduanya tidak terlalu tinggi. Sehingga nantinya bisa meminimalisir pembusukan akar.

3. Perhatikan Pemberian Air

Menggunakan cocopeat untuk metode hidroponik, sebaiknya pemberian air dilakukan dengan cara sedikit demi sedikit namun rutin. Terapkan metode aeroponik atau metode drip misalnya.

4. Pemberian Pupuk

Selain air, konsumsi pupuk tanaman juga penting. Sebagai rekomendasi, gunakan pupuk slow release saat memilih cocopeat sebagai media tanamnya.

5. Tidak untuk Netpot

Cocopeat kurang cocok jika diterapkan pada wadah penopang tanaman atau netpot. Hal ini karena netpot berisiko membuat bahannya hanyut, termasuk nutrisi di dalamnya.

6. Pengayakan

Melansir akun Instagram @hidroponik_casafarm, saat membutuhkan cocopeat sebagai media tanam penyemaian hidroponik, perlu mengayaknya terlebih dulu. Dengan mengayaknya, maka bisa memisahkan serat cocopeat yang ukurannya besar. Hal ini lantaran serat yang berukuran besar bisa menghambat akar tanaman untuk tumbuh sebagaimana mestinya. Untuk mengayaknya cukup mudah. Siapkan saja wadah ayakan dan tempat hasil ayakan di bawahnya. Agar aman, bisa pakai kacamata saat mengayak. Nyatanya hal tersebut membuat mata tak mudah perih, gatal dan kemerahan karena kelilipan.

Cocopeat vs Rockwool

Rockwool atau stone wool atau mineral wool merupakan media tanam hidroponik selain cocopeat. Rockwool terbuat dari batuan basalt yang sudah melewati proses pemanasan hingga meleleh dan dipintal menjadi serat halus.

Sebagai media tanam hidroponik, rockwool lebih unggul dari segi resistensi air dan udara yang baik ketimbang cocopeat. Di samping itu, rockwool juga lebih steril dari penyakit dan mempunyai struktur yang konsisten serta tak mudah hancur guna mendukung pertumbuhan tanaman. Berbeda dengan cocopeat yang memerlukan sterilisasi sebelum penggunaan karena beberapa ada yang mengandung patogen atau hama.

Akan tetapi, rockwool termasuk media tanam yang tidak ramah lingkungan yang membuatnya tak mudah terurai secara alami. Sedangkan di era saat ini, penggunaan media tanam ramah lingkungan adalah prioritas sehingga banyak yang memilih cocopeat. Cocopeat juga terbilang lebih kaya nutrisi pula ketimbang rockwool.

Baik media tanam cocopeat atau rockwool, semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebelum pemilihan media tanam, ada baiknya menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik tanaman yang hendak dibudidayakan. /puji