Pentingnya Alat Pengukur pH Air Hidroponik untuk Tanaman

Posted on

Alat pengukur pH air hidroponik merupakan perangkat penting dalam sistem bercocok tanam tanpa tanah. Dalam hidroponik, nutrisi diberikan langsung melalui larutan air. Agar penyerapan unsur hara berlangsung maksimal, tingkat keasaman atau pH air harus berada dalam rentang tertentu. Kesalahan dalam pengaturan pH dapat menghambat pertumbuhan hingga menyebabkan tanaman tidak berkembang. Oleh karena itu, pemahaman mengenai alat pengukur pH dan fungsinya menjadi kunci keberhasilan.

Alat Pengukur pH Air Hidroponik
farmee.id

Apa Itu Alat Pengukur pH Air Hidroponik?

Alat ukur pH air hidroponik adalah perangkat yang digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman atau kebasaan larutan. Satuan pH berkisar antara 0–14, dengan nilai 7 dianggap netral. Dalam hidroponik, pH sangat berpengaruh terhadap ketersediaan nutrisi. Jika terlalu asam atau terlalu basa, nutrisi tertentu tidak dapat diserap dengan baik oleh tanaman.

pH Ideal untuk Hidroponik

Berdasarkan praktik umum, pH air yang baik untuk hidroponik berada pada rentang 5,5–6,5. Pada kisaran ini, sebagian besar unsur hara makro maupun mikro bisa terserap optimal. Jika pH turun di bawah 5, larutan menjadi terlalu asam. Sehingga, dapat menghambat penyerapan kalsium dan magnesium. Sebaliknya, jika pH lebih dari 7, unsur fosfor, besi, serta mangan menjadi sulit diserap.

Jenis Alat Pengukur pH

Terdapat beberapa jenis alat pengukur pH air hidroponik yang umum digunakan:

pH Meter Digital

  • Praktis dan akurat.
  • Menampilkan angka pH secara langsung pada layar.
  • Perlu kalibrasi secara berkala agar hasil tetap presisi.

Cairan Indikator (pH Test Kit)

  • Menggunakan larutan khusus yang berubah warna sesuai tingkat pH.
  • Lebih murah, namun tingkat akurasinya terbatas.

pH Paper (Kertas Lakmus)

  • Cepat dan mudah digunakan.
  • Warna kertas berubah ketika dicelupkan ke dalam larutan.
  • Kurang detail karena hanya menunjukkan kisaran pH.

Perbedaan TDS Meter dan pH Meter

Dalam gambar tangkapan layar, terdapat pertanyaan seputar perbedaan TDS meter dan pH meter. Keduanya memang sering digunakan dalam hidroponik, namun memiliki fungsi berbeda:

  • pH Meter mengukur tingkat keasaman atau kebasaan larutan.
  • TDS Meter (Total Dissolved Solids) mengukur jumlah zat padat terlarut dalam air, termasuk mineral dan garam. Alat ini membantu mengetahui konsentrasi nutrisi dalam larutan.

Dengan demikian, keduanya saling melengkapi. TDS meter memastikan larutan mengandung nutrisi dalam jumlah cukup. Sementara pH meter memastikan nutrisi tersebut dapat diserap tanaman dengan baik.

Menggunakan alat pengukur pH air hidroponik memberikan pengalaman berbeda dalam merawat tanaman. Berdasarkan video dari Eva is Garden di TikTok, begitu dicelupkan ke larutan, angka pH langsung muncul di layar dan membuat proses pengecekan terasa praktis sekali. Tidak perlu lagi menebak-nebak apakah air sudah sesuai dengan kebutuhan tanaman. Ditambah penggunaan TDS meter, kadar nutrisi juga bisa dipantau dengan jelas. Rasanya lebih tenang karena tahu tanaman mendapat kondisi terbaik dan hasil pertumbuhan pun terlihat lebih sehat serta subur.

Sensor pH dalam Hidroponik

Selain alat pengukur manual, terdapat pula sensor pH yang digunakan dalam sistem hidroponik otomatis. Sensor ini terhubung dengan sistem kontrol sehingga dapat memantau pH secara real time. Beberapa sistem bahkan mampu menyesuaikan pH otomatis dengan menambahkan larutan asam atau basa sesuai kebutuhan. Teknologi ini banyak digunakan pada hidroponik skala besar yang membutuhkan kestabilan tinggi.

Perbandingan pH Meter Digital vs pH Test Kit

pH Meter Digital menawarkan akurasi tinggi dengan hasil cepat yang ditampilkan langsung di layar. Alat ini cocok untuk penggunaan intensif karena dapat memberikan angka pH secara presisi, meski membutuhkan kalibrasi dan perawatan rutin.

Sebaliknya, pH Test Kit lebih sederhana dan ekonomis. Alat ini menggunakan cairan indikator yang berubah warna sesuai pH larutan. Kekurangannya, hasil tidak seakurat pH meter digital dan hanya menunjukkan kisaran pH.

Bagi pemula, test kit cukup memadai. Sementara pH meter digital lebih ideal untuk budidaya hidroponik serius.

Perawatan Alat Pengukur pH

Agar alat pengukur pH air hidroponik berfungsi optimal, perawatan sederhana perlu dilakukan, antara lain:

  • Membersihkan elektroda setelah digunakan.
  • Menyimpan elektroda dalam larutan khusus untuk mencegah kerusakan.
  • Melakukan kalibrasi dengan cairan buffer standar secara rutin.

Alat pengukur pH air hidroponik memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan larutan nutrisi. Dengan pH ideal pada kisaran 5,5–6,5, tanaman dapat menyerap nutrisi dengan baik sehingga tumbuh sehat dan produktif. Perbedaan antara pH meter dan TDS meter perlu dipahami agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dukungan teknologi seperti sensor pH juga memudahkan kontrol dalam sistem hidroponik modern. Pada akhirnya, penggunaan alat pengukur pH yang tepat bukan hanya menjaga kualitas larutan. Tetapi juga menjamin keberhasilan budidaya hidroponik secara keseluruhan. /tari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *