Sistem hidroponik kini sudah menjadi tren baru dalam pertanian modern. Namun untuk membuahkan hasil yang maksimal, ada banyak perhatian khusus untuk teknik budidaya satu ini. Salah satunya adalah memilih net pot hidroponik yang tepat.

Panduan Memilih Net Pot Hidroponik
Net pot merupakan pot atau tempat bonggol tanaman bertumpu dalam sistem hidroponik. Net pot terbuat dari material plastik kuat dan tahan lama yang menjadikannya bisa dipakai berkali-kali.
Supaya tanaman hidroponik tumbuh optimal, ada beberapa tips dalam memilih net pot. Pertimbangan ini tentu saja bisa membuat proses pertanian hidroponik lebih ekonomis, baik dari segi biaya maupun pelaksanaan.
- Sesuaikan ukuran garis tengah net pot dengan lubang tanam pada instalasi seperti gully atau paralon.
- Selanjutnya, sesuaikan pula tinggi net pot dengan kedalaman lubnag tanama hingga dasar permukaan air. Tinggi netpot juga bisa pengguna sesuaikan dengan sistem hidroponik yang akan dipakai, misal apung, DFT, atau NFT.
- Net pot mempunyai beberapa model dengan lubang samping rapat dan rapat. Lubang lebar ini memberi ruang bagi akar untuk bisa tumbuh berkembang dan mudah dalam menyerap nutrisi.
- Material net pot hidroponik juga perlu diperhatikan. Kondisi net pot akan lembap terus-menerus selama masa tanam, jika material kurang baik, maka akan cepat rapuh.
- Untuk estetika, pilihlah net pot dengan warna senada instalasi yang dipakai.
- Soal harga juga perlu pertimbangan, pilihlah net pot dengan harga sesuai kualitas.
Jenis-Jenis Net Pot
Untuk memudahkan pemilihan net pot, perhatikan jenis net pot di bawah ini.
1. Net Pot Pantat Bolong
Jenis net pot satu ini paling cocok diaplikasikan pada hidroponik NFT talang air atau gully karena rancangannya tidak melibatkan sumbu. Jikapun pengguna tambahkan sumbu sendiri, hasilnya akan kurang baik sebab sumbu akan terlipat.
Jadi, apabila menggunakan net pot pantat bolong atau tanpa sumbu ini untuk instalasi hidroponik yang terbuat dari material PVC, pastikan net pot selalu terendam atau menyentuh air.
2. Net Pot Berundak Ganda
Merupakan jenis netpot dengan keunggulan fleksibilitas lubang tanam. Net pot ini bisa digunakan untuk lubang berukuran kecil atau besar.
Hanya saja, net pot berundak ganda tidak efektif untuk menopang tanaman lantaran kurang mampu menahan beban sehingga tanaman jadi tercerabut dari lubangnya. Net pot hidroponik satu ini cocok untuk menanam pakcoy, sawi, kangkung, dan selada.
3. Net Pot Berundak Satu
Jenis net pot ini termasuk jarang dipakai untuk sistem wick, DFT, atau NFT karena tidak pas dengan lubang pada PVC sehingga kurang mempunyai daya tahan menampung bobot tanaman. Netpot berundak satu lebih kerap digunakan untuk membuat tower hidroponik.
4. Net Pot Lurus
Net pot berdiameter 5/3 cm ini tidak memiliki undak namun tidak pula mengerucut. Ini merupakan salah satu jenis netpot terbaik dan paling bisa diajak kompromi untuk sistem hidroponik.
Hal tersebut tidak lain karena net pot lurus sangat pas dengan ukuran lubang holesaw. Dengan begitu, net pot bisa menopang beban tanaman bahkan meski berbuah, seperti tanaman cabai misalnya.
Melihat banyaknya jenis net pot, pastikan memilihnya secara tepat. Trik memilihnya sendiri dibeberkan dalam channel YouTube Puriegarden Official. Saat ingin memilih net pot untuk hidroponik sayuran, sesuaikan tinggi dan diameter net pot dengan kedalaman serta lubang tanam. Apabila tidak pas, sayurannya mudah roboh. Penampilan kebun juga tampak kurang menarik. Selain itu, pilih net pot yang lubang netnya agak besar. Dengan begitu, tak akan menghambat perkembangan akar tanaman. Saat panen juga terasa lebih mudah. Ketika mengangkat tanaman juga tampak bahwa akar tanamannya tak banyak yang putus.
Perbandingan Net Pot dan Polybag
Net pot dan polybag mempunyai peran yang penting dalam sistem hidroponik. Net pot mempunyai lebih banyak lubang yang memungkinkan akar tanaman mudah menyerap oksigen dan nutrisi. Dari segi stabilitas, net pot memberi dukungan yang baik untuk tanaman, terlebih dalam sistem hidroponik DWC dan NFT.
Sayangnya, menemukan net pot yang tepat ini tidak mudah. Belum lagi harganya termasuk mahal daripada wadah tanam lainnya.
Sedangkan polybag unggul dalam fleksibilitas ukuran yang bervariasi, sehingga bisa pengguna sesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Bobot polybag yang ringan menjadikannya mudah dipindahkan dan harganya pun tidak menguras kantong.
Hanya saja, polybag tidak tahan lama, mudah rusak, dan terkadang hanya sekali pakai. Soal drainase polybag juga kurang baik sehingga memerlukan lebih banyak lubang.
Dengan begitu, jika pengguna menginginkan opsi yang ekonomis dan fleksibel, maka polybag bisa menjadi pilihan. Sedangkan net pot hidroponik adalah solusi bagi pengguna yang menginginkan opsi tahan lama dan efisien dalam hal nutrisi tanaman. /puji