Sistem Tanam Flood and Drain dalam Hidroponik untuk Pemula

Posted on

Sistem flood and drain atau ebb and flow adalah teknik hidroponik yang populer karena sederhana dan efektif. Cara kerjanya dengan siklus banjir dan kering, sehingga tanaman memperoleh nutrisi sekaligus suplai oksigen yang cukup untuk mendukung pertumbuhan optimal.

Flood and Drain
powerhousehydroponics.com

Cara Kerja Flood and Drain Hidroponik

Jenis hidroponik ini bekerja dengan membanjiri wadah tanaman menggunakan larutan nutrisi hingga batas tertentu, lalu mengembalikannya ke bak penampung. Proses ini berlangsung berulang dengan bantuan pompa yang diatur menggunakan timer.

Menurut @Pujihidroponik, sistem pasang surut membuat tanaman memperoleh oksigen, air, dan nutrisi dari larutan yang dipompa dari bak penampung. Pada fase pasang, larutan naik melalui media tanam untuk membasahi akar. Setelah itu, pada fase surut, larutan kembali turun ke reservoir melalui saluran drainase.

Frekuensi pasang surut dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, kondisi suhu, kelembaban, dan media tanam. Umumnya cukup dilakukan 1–2 kali sehari untuk mencegah kekurangan air sekaligus menghindari genangan.

Sistem flood and drain ini juga dilengkapi pipa luapan untuk menjaga tinggi air tetap stabil serta tabung pelindung yang mencegah larutan meluber. Dengan mekanisme tersebut, sirkulasi nutrisi berlangsung teratur dan pertumbuhan akar tetap optimal.

Proses Banjir (Flooding)

Pada tahap ini, pompa mengalirkan larutan nutrisi dari tangki ke wadah tanaman hingga akar terendam. Kondisi banjir memungkinkan tanaman menyerap unsur hara penting seperti fosfor, nitrogen, dan kalsium. Proses ini mendukung pertumbuhan optimal pada daun, batang maupun akar.

Proses Surut (Draining)

Setelah tahap flooding selesai, aliran larutan nutrisi dihentikan dan dikembalikan ke tangki penampung. Akar yang sebelumnya terendam kini mendapat ruang berisi udara segar dan kaya oksigen. Tahap ini sangat penting karena oksigen mendukung pernapasan akar serta memperlancar metabolisme tanaman.

Siklus yang Teratur

Siklus flood and drain pada sistem ini dikendalikan oleh timer yang mengatur kapan pompa menyala dan berhenti. Proses biasanya berlangsung beberapa kali dalam sehari, menyesuaikan kebutuhan tanaman dan kondisi lingkungan. Dengan siklus yang teratur, tanaman memperoleh nutrisi sekaligus oksigen secara seimbang sehingga pertumbuhannya tetap sehat dan optimal.

Mekanisme Sistem

Sistem ini menggunakan pompa air yang terendam dalam larutan nutrisi (submerged pump) dan dikendalikan oleh timer. Saat timer aktif, pompa akan mengalirkan larutan nutrisi ke grow tray (wadah atau pot tanaman). Ketika timer mati, larutan kembali mengalir ke bak penampung.

Frekuensi hidup-mati timer dapat diatur beberapa kali dalam sehari sesuai dengan ukuran dan jenis tanaman, kondisi suhu, kelembaban, serta jenis media tanam.

Sistem hidroponik ini kompatibel dengan berbagai media yang mampu menyimpan air dengan baik, seperti rockwool, vermiculite dan coconut fiber, sehingga tanaman tetap mendapatkan suplai nutrisi dan oksigen secara optimal.

Efisiensi Nutrisi

Sistem hidroponik flood and drain lebih hemat karena larutan nutrisi bersirkulasi kembali (recycle). Hal ini meminimalkan kehilangan nutrisi dan membuat penggunaannya lebih efisien, terutama bagi pemula.

Sebaliknya, pada sistem drip atau tetes, penggunaan nutrisi bisa lebih boros jika memakai metode non-recycle. Jika recycle digunakan, tetap ada risiko sumbatan pada dripper serta ketidakstabilan pH dan EC yang perlu diwaspadai. Secara keseluruhan, efisiensinya cenderung rata-rata.

Dengan kelebihannya, flood and drain menjadi pilihan tepat untuk pemula. Siklus banjir dan surut memberi keseimbangan antara nutrisi dan oksigen, membuat tanaman tumbuh lebih optimal. Selain hemat air dan pupuk, sistem ini juga mudah dirawat serta fleksibel untuk berbagai jenis tanaman. /zella

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *