Menanam sayuran di rumah kini semakin seru, apalagi kalau hasilnya bisa langsung dikonsumsi. Salah satu pilihan seru buat dicoba adalah menanam tomat hidroponik. Selain bisa jadi kegiatan yang menyenangkan, hasil panennya juga bisa sangat menguntungkan, lho.
Tomat termasuk jenis tanaman yang mudah tumbuh di berbagai media tanam. Kalau biasanya tomat tumbuh di tanah, kini sudah banyak yang mulai menanam tomat tanpa tanah alias dengan sistem hidroponik. Sistem ini dinilai lebih bersih dan hasil panennya lebih bagus.

Cara Budidaya Tomat Hidroponik
Kalau tertarik menanam tomat dengan teknik hidroponik, tidak perlu khawatir soal lahan. Sistem ini cocok buat yang tinggal di rumah kecil atau punya pekarangan sempit. Yuk, simak cara lengkapnya supaya panen bisa maksimal.
Memilih Benih yang Berkualitas
Langkah pertama sebelum mulai menanam tomat hidroponik adalah memilih benih yang tepat. Pilih benih dari varietas unggul supaya pertumbuhannya bagus. Banyak toko pertanian yang menyediakan benih tomat berkualitas.
Kalau mau hasil yang maksimal, pastikan benih tidak kadaluarsa dan kemasannya masih utuh. Biasanya benih unggul punya tingkat tumbuh yang tinggi. Jadi peluang buat panen lebat pun makin besar.
Setelah dapat benih yang tepat, simpan benih di tempat sejuk sebelum disemai. Hindari sinar matahari langsung supaya kualitas benih tetap terjaga sampai hari penyemaian tiba.
Menyemai dengan Media Rockwool
Melansir dari kompas.com, rockwool jadi pilihan populer buat media semai tomat hidroponik. Bahannya mudah menyerap air dan menjaga kelembaban benih. Potong rockwool seukuran dadu lalu susun dalam tray kecil.
Setelah itu, lubangi bagian atas rockwool dengan tusuk gigi lalu masukkan benih ke dalam lubang. Tutup dengan kertas koran agar benih tetap hangat dan lembab selama proses awal tumbuh. Simpan tray di tempat teduh dan tidak terkena cahaya langsung.
Sekitar lima hari setelah semai, buka koran dan jemur benih selama beberapa jam setiap hari. Tujuannya supaya bibit mulai terbiasa dengan sinar matahari. Saat daun mulai tumbuh, tandanya bibit siap masuk tahap selanjutnya.
Menyiapkan Instalasi Hidroponik
Sambil menunggu bibit tumbuh besar, siapkan dulu instalasi hidroponiknya. Salah satu sistem yang cukup mudah digunakan adalah sistem fertigasi. Sistem ini bisa menyiram dan memberikan nutrisi ke tanaman secara bersamaan.
Gunakan pipa paralon atau talang air sebagai tempat menanam tomat. Lubangi bagian atas pipa sesuai ukuran netpot. Jangan lupa pasang pompa air dan timer agar sistem berjalan otomatis.
Isi wadah nutrisi dengan larutan yang sudah disesuaikan kadar unsur haranya. Nutrisi ini sangat penting buat mendukung pertumbuhan tanaman dari awal sampai panen.
Merawat Tanaman Hingga Panen
Saat bibit tomat sudah berumur satu bulan atau tingginya sekitar 15 cm, waktunya pindah ke sistem hidroponik. Angkat bibit dari rockwool dengan hati-hati lalu masukkan ke netpot. Jangan terlalu dalam supaya akar bisa berkembang bebas.
Perawatan tomat hidroponik cukup sederhana. Penyiraman bisa dilakukan setiap dua hari, tergantung kondisi cuaca. Kalau cuaca panas, penyiraman bisa lebih sering supaya tanaman tidak kekurangan air.
Nutrisi tambahan diberikan setiap tiga hari sekali. Gunakan takaran yang sesuai dengan usia tanaman. Selain itu, lakukan pemangkasan daun dan cabang yang tidak perlu. Ini membantu tanaman fokus menghasilkan buah.
Panen Tomat yang Lezat dan Segar
Tomat biasanya siap panen setelah dua atau tiga bulan sejak semai. Buah yang siap dipetik punya warna kuning kemerahan dan ukurannya sudah optimal. Panen bisa dilakukan dengan cara memetik langsung dari tangkainya.
Gunakan gunting tanaman untuk hasil potongan yang rapi. Simpan tomat hasil panen dalam wadah bersih dan kering. Hindari menumpuk tomat terlalu banyak supaya tidak mudah rusak.
Panen tomat hidroponik bisa terus dilakukan selama tanaman masih produktif. Dengan perawatan yang konsisten, satu tanaman bisa menghasilkan banyak buah. Lumayan banget buat stok dapur harian./Latif



