Tentunya siapapun sudah tidak asing dengan tanaman selada hidroponik. Jenis tanaman yang umumnya berwarna hijau dan memiliki daun bergerigi di bagian samping. Selada sendiri memiliki beberapa jenis. Sudah banyak masyarakat Indonesia yang membuka usaha melalui tanaman ini dengan teknik budidaya selada hijau yang benar.

Teknik Budidaya Selada Hijau Hidroponik
Selada adalah sayuran daun yang segar dan enak. Tanaman ini memiliki tekstur yang renyah. Selain itu, masyarakat biasa menjumpai tanaman selada dengan mudah sebab tumbuhan ini bisa hidup di daerah tropis atau subtropis. Selada memiliki nama latin, yaitu Lactuca sativa yang. Tanaman ini memiliki daun dengan warna hijau segar. Petani kerap kali memilih teknik budidaya selada yang tepat agar mendapat hasil panen yang bagus.
Hal itu juga karena selada hijau telah menjadi sayuran yang tinggi peminat karena biasanya berguna untuk lalapan. Umumnya, menanam selada dengan tanah sebagai medianya. Akan tetapi, kini terdapat cara menanam yang jauh lebih praktis, yaitu dengan teknik budidaya selada hidroponik.
Hidroponik sendiri merupakan sebuah teknik budidaya tanaman yang menggunakan air untuk media tanamnya. Oleh karena itu, sekarang sudah banyak masyarakat yang menjadi petani untuk budidaya selada. Selain itu juga karena punya peluang yang besar untuk mendapat keuntungan dan juga memenuhi pangsa pasar. Tentu saja tanaman ini memerlukan beberapa teknik budidaya selada . Untuk mendapatkan hasil tumbuhan yang bagus, perlu ikuti tipsnya!
-
Pemilihan Bibit
Teknik budidaya selada yang pertama adalah dengan memilih bibit tanam. Petani harus memilih bibit tersebut yang berkualitas untuk menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jika ingin mendapat bibit yang berkualitas, biasanya petani mendapatkannya di toko pertanian baik secara offline maupun online.
-
Persiapan Media Tanam
Langkah kedua dalam teknik hidroponik ini adalah dengan mempersiapkan media tanamnya. Teknik budidaya selada ini bisa dengan menggunakan pot atau polybag. Sebagai catatan, menggunakan media yang baik dan sesuai adalah hal yang penting. Media tanamnya bisa menggunakan sekam padi, pupuk kompos atau kandang, dan tanah gembur. Bahan tersebut memiliki skala perbandingan 2:1:2, ini terdiri dari pasir, pupuk kandang atau kompos. Selain itu, salad menyukai media tanam yang memiliki drainase baik.
-
Penyemaian Benih
Selanjutnya, sebelum menanam bibit ada baiknya untuk menyemai terlebih dahulu agar mendapat bibit yang bagus. Hal ini bertujuan agar bibit tidak stres dan dapat tumbuh optimal saat melakukan pemindahan media tanamnya.
Selain itu, teknik budidaya selada hijau dengan penyemaian akan mendapatkan perkembangan dan pertumbuhan tanaman yang seragam. Teknik semainya menggunakan campuran tanah, sekam padi, dan pupuk kandang seperti media tanam.
Ambil bibit selada secukupnya, lalu taburkan di atas media semai. Selanjutnya, siram persemaian tersebut menggunakan sprayer hingga lembab. Supaya tidak terkena sinar matahari langsung, lakukan persemaian di tempat teduh guna mempercepat pertumbuhan.
Petani juga bisa menutupnya dengan plastik gelap selama kurang lebih 1-2 hari. Siram bibit setiap hari secara rutin atau saat media tanam kelihatan kering. Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga kelembaban pada tanaman. Petani bisa memindah bibit selada ketika tanaman telah berusia 14-21 hari. Biasanya tanda-tandanya akan muncul tanaman yang memiliki 3 helai daun.
-
Penanaman Bibit
Siapkan media tanamnya seperti campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos tadi, lalu masukkan media tanam ke dalam polybag atau pot. Setelah bibit tanaman yang sudah tumbuh itu telah siap, tanam pada polybag atau pot sebanyak 1-2 bibit di setiap media tanamnya dan harus menyesuaikan ukurannya.
Selanjutnya, siram sampai lembab. Sebaiknya penanaman atau teknik budidaya selada hijau dilakukan pada waktu sore hari supaya tumbuhan tidak mudah layu. Setelah selesai menanam, langkah berikutnya adalah dengan merawatnya.
-
Perawatan Tanaman Selada
Ketika memilih untuk menanam tumbuhan tersebut, petani tentunya harus bisa merawat tanaman dengan baik dan benar. Perawatan tanaman selada meliputi proses penyiraman, penyiangan, pemberian pupuk, serta pengendalian hama.
Lakukan penyiraman secara rutin, baik pagi dan sore hari, terutama ketika tanaman masih ada pada fase pertumbuhan awal. Selain itu, meskipun menanam selada hijau di dalam polybag, tidak menutup kemungkinan akan tumbuh rumput liar atau gulma. Maka, petani harus rajin membersihkan rumput tersebut.
Dalam video TikTok @mewalikjaya, perawatan ini juga termasuk dalam kebersihan instalasi. Di mana, saat satu kali panen, maka bisa langsung dibersihkan supaya tidak menimbulkan bau atau kotor.
Berikutnya, pemberian pupuk juga menjadi salah satu teknik budidaya selada . Biasanya bisa menggunakan pupuk kompos atau pupuk organik cair (POC). Lakukan secara rutin agar kebutuhan hara tanaman selada tersebut tercukupi. Pemberian pupuk NPK juga bisa menjadi salah satu bahannya. Nah, untuk mengendalikan hama, petani bisa memberikan pestisida sesuai kebutuhan dan harus yang aman.
Hal penting dari teknik budidaya selada pada pemberian pestisida ini harus memperhatikan jenisnya, dosis, volume semprot, dan cara pengaplikasiannya. Hama penyakit yang biasa menyerang tanaman selada biasanya berupa kutu daun dan busuknya akar karena Rhizoctonia.
Tanaman selada akan mulai panen ketika sudah berumur 2 bulan. Para petani juga dapat memanen dengan cara mencabut batang tumbuhannya beserta dengan akarnya, bisa juga memotong pangkal batang selada. Ada baiknya melakukan panen pada pagi hari sebelum matahari mulai terik agar kesegaran selada terjaga.
Teknik budidaya selada hijau dengan cara hidroponik tentu memiliki banyak peluang seperti menjadi ladang usaha dan keuntungan mendapat cuan. Selain itu, selada memiliki khasiat yang banyak karena mengandung kalium, vitamin K, asam folat, serat, zat besi, dan juga kalsium. /Amel